Tutorial ini bertujuan untuk mengintegrasikan symfony ke PHP Delevopment Tool (PDT) sebagai IDE sehingga fasilitas Code Completion untuk symfony dapat berjalan dalam PDT. Juga, kita dapat menjalankan perintah-perintah symfony langsung dari PDT.
Dalam tutorial ini menggunakan OS Windows XP, untuk OS lain mungkin ada sedikit perbedaan.
Persiapan:
- Download Java Runtime Environment (JRE), versi minimal yang didukung adalah JRE versi 5 (http://java.sun.com).
- Download Eclipse PDT yang terdapat di http://eclipse.org/pdt. Paket Eclipse PDT untuk windows biasanya dalam bentuk arsip ZIP.
- Download plugin YAML Editor untuk eclipse (http://code.google.com/p/yamleditor/).
- Jika anda menggunakan Subversion download juga Subclipse (http://subclipse.tigris.org).
- Download librari symfony baik yang berupa paket PEAR atau dari repository SVN.
Langkah-langkah:
- PHP sudah harus terinstall, symfony CLI membutuhkan PHP CLI untuk bisa berjalan. Dan path PHP CLI tersebut juga harus disertakan dalam variabel PATH. Untuk melakukannya, klik kanan ikon My Computer, pilih Properties. Pada Dialog System Properties klik pada tab Advanced, kemudian cari variabel Path dari daftar System variables. Pastikan path PHP CLI sudah ada dengan memilih tombol Edit dan tambahkan path (contoh C:\PHP) dipisahkan dengan titik-koma (;).
- Install Java Runtime Environment.
- Ekstrak paket PDT, biasanya paket PDT sudah berisi path penuh sehingga cukup ekstrak ke C:\ sebagai contoh. File eksekusi PDT adalah C:\eclipse\eclipse.exe dan buatkan shortcut di desktop untuk memudahkan memanggil PDT.
- Install semua plugin. Untuk menginstall plugin cukup ekstrak plugin tersebut ke C:\eclipse\plugins. Jika anda menggunakan PDT 2.0, sebaiknya gunakan lokasi plugin baru di C:\eclipse\dropins\eclipse\plugins
- Siapkan folder di mana file-file proyek akan dibuat, C:\Project akan mejadi awal yang baik.
- Ekstrak paket symfony (Paket PEAR) atau copy-kan (versi SVN) ke C:\Project\symfony.
- Sekarang waktunya menjalankan PDT dan mengintegrasikan symfony ke dalamnya. Jalankan PDT lewat shortcut yang kita buat pada langkah 3. Ketika pertama kali dijalankan, Eclipse PDT akan menanyakan lokasi workspace yang akan digunakan, cukup gunakan C:\Project sebagai lokasi workspace, beri centang pada Use this as the default and do not ask again jika setiap kali menjalankan Eclipse PDT dialog ini tidak ingin ditampilkan.
- PDT kemudian menampilkan dialog Welcome, pilih pada Workbench untuk memulai menggunakan IDE PDT.
- Secara default, perspektif yang aktif adalah Resource, untuk itu ubah perspektif menjadi PHP. Klik pada tombol Open Perspective (1) dan pilih PHP (2).
- Sekarang, masukkan librari symfony sebagai sebuah proyek. Librari symfony telah kita persiapkan pada langkah 6. Pilih File > New > PHP Project. Beri nama proyek sebagai symfony (1) dan kemudian klik pada Finish (2).
- Buat proyek sesungguhnya di mana kita akan bekerja, misalnya myproject. Lakukan seperti langkah sebelumya, beri nama proyek sebagai myproject, kemudian klik Next > (jangan Finish). Pada konfigurasi PHP Include Path, aktifkan tab Projects (1) dan klik tombol Add...(2). Pada dialog Required Project Selection, tandai proyek symfony dan pilih OK. Akhiri pembuatan proyek dengan meng-klik pada tombol Finish. Proyek yang kita buat di sini masih berupa proyek kosong.
- Untuk mengintegrasikan symfony CLI ke dalam IDE PDT, Pilih Run > External Tools > Open External Tools Dialog.... Untuk membuat perintah baru, klik kanan pada tree Program dan pilih New. Pada konfigurasi Create, manage, and run configurations isikan parameter-parameter berikut:
- Name: symfony command (akan tampil sebagai nama perintah).
- Location: ${workspace_loc:/symfony/data/bin/symfony.bat} (gunakan tombol Browse workspace... untuk memilih lokasi tersebut).
- Working Directory: ${project_loc} (untuk multi project, alternatif untuk single project bisa menggunakan ${workspace_loc:/myproject}, myproject adalah nama proyek).
- Arguments: ${string_prompt} (akan menampilkan dialog input string, gunakan tombol Variables untuk alternatif variabel argumen lainnya).
- Buat perintah-perintah lain yang sering kita gunakan misalnya, cc. Ulangi langkah di atas dan gunakan paremeter-parameter tersebut kecuali untuk Name isi dengan symfony clear cache dan Arguments isikan dengan cache:clear (symfony 1.1 ke atas) atau clear-cache (symfony 1.0). Ulangi untuk semua perintah-perintah favorit anda.
- Untuk mempercepat eksekusi perintah, tambahkan perintah-perintah tadi sebagai favorit. Pilih Run > External Tools > Organize Favorites.... Pada dialog Organize External Tools, gunakan tombol Add... untuk menambahkan daftar favorit. Beri tanda centang pada semua perintah yang akan dimasukkan ke daftar favorit. Shortcut perintah favorit dapat diakses melalui toolbar (lihat gambar).
- Periksa apakah perintah-perintah yang kita buat sudah bekerja. Coba jalankan perintah symfony command melalui shortcut toolbar. Tetapi sebelumnya, sebuah proyek harus sudah terseleksi lebih dahulu (pilih pada myproject telebih dahulu). Pada dialog Variable input biarkan kosong dan pilih OK. Output perintah yang kita jalankan dapat dilihat dari jendela Console.
- Proyek yang kita buat sebelumnya masih berupa proyek kosong (langkah 11), untuk itu gunakan symfony command untuk membuatnya sebagai proyek symfony. Masukkan generate:project myproject (init-poject myproject untuk symfony 1.0) dan lihat hasilnya dari jendela Console.
- Langkah terakhir, yaitu membuat PDT agar komplian dengan symfony. Aktifkan dialog Preferences dengan memilih Window > Preferences.... Setting-setting yang perlu kita ubah antara lain:
- General > Workspace > Text file encoding > Other: utf-8.
- PHP > Editor > Code Folding > Enable folding: off.
- PHP > Formatter > Formatting > Tab policy: Spaces.
- PHP > Formatter > Formatting > Indentation size: 2.
- Sekarang anda siap bekerja menggunakan PDT.
Pingback:Panduan Pemula Symfony « Toha’s Blog
Wow.. thanks infonya… 😀